Rabu, 04 Desember 2013

STRATEGI PEMASARAN


Di Susun Oleh: 
Kholifatus Saadah
Mahasiswa KPI (UNISNU) Jepara

STRATEGI PEMASARAN
Pengertian “pasar semula adalah tempat dimana pembeli dan penjual berkumpul untuk mempertukarkan barang- barang mereka atau lebih jelasnya tempat pertemuan pembeli dan penjual. Ekonomi menggunakan istilah tersebut untuk mengacu pada sekumpulan pembeli dan penjual yang melakukan transaksi atas produk atau kelas produk tertentu
. Namun yang dimaksud dengan pasar dalam pemasaran bukan demikian, tertapi pasar dalam hal ini adalah kelompok individual (perorangan maupun organisasi) yang mempunyai permintaan terhadap barang tertentu, berdaya beli, dan berniat merealisasikan pembelian tersebut. Pengertian pasar menurut konsep pemasaran dipandang sebagai sasaran atau tujuan kegiatan pemasaran. Oleh karena itu, pengertian pasar menurut konsep pemasaran bukan bersifat tempat yang statis.
Sedangkan pemasaran dapat diartikan sebagai suatu proses sosial dan manajerial dari individu atau kelompok dalam mendapatkan apa yang yang mereka butuhkan dan inginkan melalui proses penciptaan,penawaran, dan pertukaran segala sesuatu yang bernilai (value) dengan orang atau kelompok lain[1].
Saat persaingan mulai ketat dan jumlah pesaing juga mulai semakin banyak serta pasar tidaklah seragam, maka anggapan satu produk untuk semua orang sudah tidak berlaku lagi. Beragamnya tingkat kebutuhan dan permintaan pelanggan membuat konsep penjualan sulit untuk memenuhi target penjualanya, sehingga dibutuhkan konsep pemasaran. Konsep pemasaran menyebutkan bahwa kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menentukan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberi kepuasan secara lebih efisien dan efektiv dari pada apa yang telah dilakukan oleh pesaing.
Menurut T. Levitt, perbedaan antara konsep penjualan dan konsep pemasaran adalah: “konsep penjualan menitikberatkan pada kebutuhan penjual dan menukarkan produk dengan uang, sedangkan konsep pemasaran menitikberatkan pada kebutuhan pembeli dengan gagasan-gagasanya untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan produk yang di tawarkanya dan berbagai usaha untuk menciptakan (inovasi produk), mengirimkan dan mengkonsumsinya[2]”.
Titik berat konsep penjualan
Produk             penjualan & promosi       Keuntugan dari volume penjualan
Titik berat konsep pemasaran
Kebutuhan konsumen       Pemasaran terpadu      Keuntungan melalui kepuasan konsumen


 









1.      Rencana Pemasaran
Tidak peduli betapa besarnya bisnis anda, kecilnya omzet penjualan dan konsep yang bagus maka sudah pasti anda mutlak memperbutuhkan rencana pemasaran. Perencanaan pemasaran itu terdiri dari:
a.    Penentuan dan pemilihan sektor dan area pasar
b.    Menentukan kebutuhan, keinginan dan harapan pelanggan
c.    Membuat profil calon konsumen
d.   Memilih pasar sasaran
e.    Menentukan jenis strategi pemasarn dalam persaingan produk anda
f.     Perencanaan strategi pemasaran
2.      Strategi Pemasaran
Ada tiga pilar utama dalam strategi pemasaran
a.    Seluruh aspek strategi harus berfilosofi pada satu tujuan, yaitu diferenstiation strategy atau strategi pembeda yang jelas dengan produk pesaing dan bukan hanya pada aspek penjualan saja.
b.    Strategi pemasaran yang efektif bukan hanya  berorientasi  pada omzet penjualan atau nilai yang dijual saja tetapi lebih pada kekuatan merek anda di pasar.
c.    Strategi pemasaran selanjutnya adalah menciptakan kekuatan merek produk (branding) dengan strategi pembeda yang jelas[3].
A.    Strategi Segmentasi, Targeting dan Positioning
Segmen pasar adalah kelompok besar yang dapat dididentifikasi dalam satu pasar yang mempunyai kelompok persyaratan tertentu dengan prilaku yang tidak jauh berbeda. Bila dibagi secara umum, jenis segmen-segmen pasar yang biasa digunakan untuk menentukan rencana strategi pemasaran adalah:
a.       Segmentasi geografis
b.      Segmentasi demografis
c.       Segmentasi psikologis
d.      Segmentasi prilaku
Langkah berikutnya adalah melakukan pengamatan pasar dengan alat-alat untuk mengevaluasi pasar yang telah dipilah-pilah berdasarkan variable yang direncanakan dan pemilihan segmen pasar yang dibidiknya. Adapun tahapan-tahapan proses penetapan sasaran pasar adalah:
a.    Mengevaluasi segmen pasar
Adapun faktor-faktor yang menjadi patokan dalam mengevaluasi sasaran pasar adalah:
·            Ukuran dan pertumbuhan segmen yang tepat
·            Daya tarik struktural segmen
·            Tujuan dan sumber daya perusahaan
b.   Memilih segmen pasar
Cara memilih segmen pasar adalah berdasarkan:
·            Konsentrasi pada segmen tunggal
·            Spesialisasi secara selektif (hanya pada segmen pasar yang menarik saja)
·            Spesialisasi produk untuk pasar tertentu
·            Spesialisasi pasar yang spesifik
·            Mencakup seluruh pasar berdasarkan satu variabel atau lebih (satu pasar yang homogen)
Selanjutnya elemen yang ketiga dalam strategi pemasaran dengan STP adalah pemosisian produk (positioning). Secara tradisional positioning diartikan sebagai strategi pemasaran yang direncanakan secara khusus untuk menguasai pasar yang dibidiknya (market share sebagai dampaknya, mind share sebagaihal yang dibidiknya  dan heart share adalah apa manfaatnya) agar konsumen percaya diri dan termotivasi atas produkyang perusahaan tawarkan.
Positioning adalah segala hal yang akan dilakukan dalam rangka membangun kepercayaan, keyakinan, motivasi untuk membeli, persepsi kualitas dan kepuasan rasionalserta emosional dari para konsumen sehingga mereka dengan suka rela membelinya. Ada 8 strategi pemosisian yang sering dilakukan oleh banyak perusahaan:
·      Pemosisian berdasarkan atribut
·      Pemosisian berdasarkan manfaat
·      Pemosisian berdasarkan penggunaanya
·      Pemosisian berdasarkan pemakai
·      Pemosisisan berdasarkan pesaing
·      Pemosisian berdasarkan kategori produk
·      Pemosisisan berdasarkan mutu dan harganya
·      Pemosisisan berdasarkan feature dari perusahaan











SEGMENTASI PASAR
Mengidentifikasi variabel-variabel  segmentasi  di pasar yang ingin dimasukinya dan dipisah-pisahkan sesuai kriteria yang sama
Mengembangkan bentuk yang segmen yang menguntungkan dengn nilai yang akan ditawarkan serta cara pembeda yang jelas di segmen pasarnya.
 

PENETAPAN PASAR SASARAN
Mengevaluasi daya tarik apa sajakah yang ada dalam masing-masing segmen tersebut
Memilih segmen-segmen sasaran yang  akan dimasukkan oleh perusahaan agar menjadi pemimpin pasar
 




 










B.     Bauran Pemasaran (Marketing Mix)
Bauran pemasaran adalah sebuah peta ide dari strategi pemasaranyang perlu dipikirkan oleh perusahaan untuk mewujudkan strategi pembeda yang telah ditentukan. Ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam bauran pemasaran yaitu:
·      Mendefinisikan dengan jelas produk yang ditawarkan pada konsumen
·      Mengetahui pasarsasaran dan mengembangkan profil konsumen yang akan membeli produk
·      Mengetahui keunggulan kompetitif produk
·      Menentukan struktur produk
·      Merencanakan strategi promosi
·      Membuat anggaran pemasaran
Bauran Pemasaran
Untuk memusatkan diri pada strategi pembeda, maka bauran pemasaran terdiri dari:
·      Produk (product)
Kotler menjelaskan bahwa produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk diperhatikan , diperloleh, digunakan, atau dipasarkan meliputi barang-barang fisik, pengalaman, peristiwa, orang , tempat, property, organisasi, gagasan[4].
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam produk adalah: siapa pasar dari produk yang akan dijual, apa yang membedakanya dari produk pesaing, apakah calon pelanggan adalah pelanggan yang tepat dan ideal untukproduk yang akan dijual.
·      Harga (price)
Harga merupakan suatu elemen marketing mix yang menghasilkan penerimaan penjualan, sedangkan elemen-elemen lainya hanya menimbulkan biaya. Kerena menghasilkan penerimaan penjualan, maka harga mempengaruhi tingkat penjualan, tingkat keuntungan, serta share pasar yang di dapat oleh perusahaan[5] (Assauri, 2004:233). Sebelum menentukan harga harga produk dipasar perlu dipertimbangkan faktor utama jenis biaya yang akan menentukan batasan harga, diantaranya: biayabahan baku, biaya overhead (misal biaya administrasi, biaya pengiriman) dan biaya tenaga kerja.
·      Promosi (promotion)
Promosi adalah aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan dalam mengkomunikasikan, mengenalkan dan mempopulerkan produk dan bisnisnya kepada pasar sasaranya. Ada 3 elemen penting dari sasaran promosi antara lain: pembentukan merek, layanan kepada konsumen berupa komunikasi dan penyampaian informasi dan menciptakan kesetiaan pelanggan.
·      Tempat (place)
Dalam konteks ini tempat lebih dititikberatkan pada strategi distribusi dan saluranya. Saluran distribusi adalah sekelompokperusahaan dan perorangan yang memiliki hak kepemilikan atas produk atau membantu memindahkan hak kepemilikan produk dari produsen kepada konsumen. Sistem penyaluran atau distribusi produk ini bisa menciptakan keunggulan bersaing dari sebuah bisnis. Jenis saluran ini aantara lain grosir, pemborong dan pengecer.
C.    Keunggulan Bersaing
Keunggulan bersaing menurut Porter adalah kemampuan suatu perusahaan untuk meraih keuntungan ekonomis di atas laba yang mampu diraih oleh pesaing di pasar dalam industri yang sama. Perusahaan yang memiliki keunggulan kompetitif senantiasa memiliki kemampuan dalam memahami perubahan struktur pasar dan mampu memilih strategi pemasaran yang efektif. Studi yang dilakukan Porter selanjutnya menetapkan strategi generik yang diklasifikasikan dalam tiga kategori, yaitu cost leadership, diferensiasi, dan focus. Pilihan tiap-tiap perusahaan terhadap strategi generik di atas akan bergantung kepada analisis lingkungan usaha untuk menentukan peluang dan ancaman.
Menurut Tjiptono, strategi pemasaran yang dapat dipilih oleh perusahaan yang menerapkan strategi produk diferensiasi agar senantiasa memiliki keunggulan bersaing di pasar dapat dilakukan dengan melakukan pilihan terhadap strategi berikut ini:
a.    Diferensiasi Produk
Kreativitas yang tinggi dalam menciptakan keunikan produk yang lebih menarik, sejuk, aman, nyaman, menyenangkan, karyawan yang ramah, terampil, berwawasan, dan mampu mewujudkan dalam keseharian sehingga lebih diminati oleh konsumen dibandingkan dengan produk pesaing lainnya. Pemilihan produk di antara banyaknya tawaran yang ada di pasar selalu didasarkan pada adanya perbedaan, baik secara implicit maupun eksplisit. Literatur Psikologi merujuk kepada fakta bahwa perbedaan mencolok yang terkait dengan suatu produk akan merangsang daya ingat karena perbedaan tersebut akan diapresiasikan secara intelektual. Perusahaan jasa perlu melakukan diferensiasi melalui inovasi yang bersifat pre-emptive dalam jangka panjang.
Preemptive di sini maksudnya adalah implementasi suatu strategi yang baru bagi suatu bisnis tertentu. Karena merupakan yang pertama, maka dapat menghasilkan keterampilan atau aset yang dapat merintangi, mencegah, atau menghalangi para pesaing untuk melakukan duplikasi atau membuat tandingannya. Perusahaan jasa dapat mendeferensiasikan dirinya melalui citra di mata pelanggan, misalnya melalui simbolsimbol dan merek yang digunakan. Selain itu, perusahaan dapat melakukan diferensiasi produk dalam penyampaian jasa (service delivery) melalui tiga aspek yang juga dikenal sebagai 3P dalam
pemasaran jasa, yaitu:
a.       orang (people)
b.      lingkungan fisik (physical environment)
c.       proses (process)
Keunggulan bersaing yang berkesinambungan adalah kemampuan suatu perusahaan untuk enciptakan suatu produk yang pada saat pesaing berusaha untuk menirunya akan selalu mengalami kegagalan secara signifikan. Pada saat perusahaan menerapkan strategi tersebut dan perusahaan pesaing tidak secara berkesinambungan menerapkannya serta perusahaan lain tidak mampu meniru keunggulan strategi tersebut maka perusahaan tersebut dikatakan memiliki keunggulan bersaing yang berkesinambungan. Di samping factor keunikan produk, perusahaan yang memiliki keunggulan bersaing juga menerapkan strategi marketing mix yang meliputi harga yang mampu bersaing, tempat atau lokasi  strategis, dan promosi yang memadai.
Simpulan yang dapat ditarik dari konsep keunggulan bersaing melalui diferensiasi produk adalah bagaimana perusahaan dapat menciptakan produk unik yang memberikan tingkat keuntungan di atas rata-rata yang mampu diraih oleh industri melalui kombinasi manusia, lingkungan, dan proses.
b.         Diferensiasi Kualitas Pelayanan
Kreativitas yang tinggi mengharmonisasikan unsur-unsur marketing mix : product, place, price, promotion, people, packaging, programming patnership sehingga kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen melebihi harapan.
Menurut Tjiptono, cara lain untuk melakukan diferensiasi adalah secara konsisten memberikan kualitas pelayanan yang lebih baik daripada para pesaing. Hal ini dapat dicapai dengan memenuhi atau bahkan melampaui kualitas jasa yang diharapkan para pelanggan. Kualitas jasa sendiri dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu jasa yang dirasakan (perceived service) dan jasa yang diharapkan (expexted service). Bila jasa yang dirasakan lebih kecil daripada yang diharapkan, maka para pelanggan menjadi tidak tertarik lagi pada penyedia jasa yang bersangkutan. Bila yang terjadi adalah sebaliknya (perceived >expexted), maka ada kemungkinan para pelanggan akan menggunakan penyedia jasa itu lagi.

c.          Diferensiasi Citra
Citra identik dengan atribut adalah sebuah karakteristik, yang khusus atau pembeda dari penampilan seseorang atau benda. Diferensiasi citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan, memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara terus- menerus.
Para pemasar yang tidak menciptakan hubungan antara penciptaan citra dan penjualan produk sering kali tidak melakukan pekerjaan yang baik. Menurut Sergio Zyman, banyak perusahaan yang sukses dalam menjual produk karena produk mereka memiliki citra jelas yang menentukan posisi mereka di titik yang secara potensial menarik dalam pilihan konsumen yang begitu banyak. Menurut Trout, J., kebanyakan perusahaan yang sukses adalah mereka-mereka yang “memiliki kata” yang menempati tempat spesial dalam benak konsumen. Berbagai konsep yang berkembang saat ini menyiratkan bahwa pentingnya citra sebagai sarana atau alat untuk meraih keunggulan bersaing di pasar. Begitu perusahaan telah secara jelas mendefinisikan citranya kepada pelanggan, maka langkah berikutnya adalah mengkomunikasikan citra tersebut agar elemen ini menjadi sumber keunggulan
bersaing yang Anda miliki dalam jangka panjang. Melalui investasi pada proses pencitraan yang dilakukan secara terus-menerus, perusahaan akan menikmati tingkat pengembalian pasar dalam konsep pemasaran, yang lebih tinggi daripada yang dapat diraih oleh pesaing dalam industri yang sama.


[1] Ir. Hendro, Dasar-dasar Kewirausahaan, Jakarta: Erlangga, 2011, Hlm 376
[2] Ibid, Hlm 375
[3] Buchari Alma, kewirausahaan, Bandung: Alfabeta, 2004, hlm 175
[4] Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, Jilid 2, Jakarta, Bumi Aksara, 2000, hlm 448
[5] Assauri, S, Manajemen Produksi dan Operasi, FEUI, Jakarta, 2004, hlm 233

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar