Selasa, 26 November 2013

KENAKALAN REMAJA



    KenakalanRemaja
            Kenakalan remaja biasa disebut dengan istilah Juvenile delinquency. Juvenile berasal dari bahasa Latin juvenilis, yang artinya anak-anak, anak muda, ciri karakteristik pada masa muda, sifat sifat khas pada periode remaja, sedangkan delinquent berasal dari bahasa latin “delinquere” yang berarti terabaikan, mengabaikan, yang kemudian diperluas artinya menjadi jahat, nakal, anti sosial, kriminal, pelanggar aturan, pembuat ribut, pengacau peneror, durjana dan lain sebagainya. Juvenile delinquency atau kenakalan remaja adalah perilaku
jahat atau kenakalan anak-anak muda, merupakan gejala sakit (patologis) secara sosial pada anak-anak dan remaja yang disebabkan oleh satu bentuk pengabaian sosial, sehingga mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang.
            Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh, minat, pola perilaku, dan juga penuh dengan masalah-masalah. Oleh karenanya, remaja sangat rentan sekali mengalami masalah psikososial, yakni masalah psikis atau kejiwaan yang timbul sebagai akibat terjadinya perubahan social. Masa remaja merupakan sebuah periode dalam kehidupan manusia yang batasannya usia maupun peranannya seringkali tidak terlalu jelas. Pubertas yang dahulu dianggap sebagai tanda awal keremajaan ternyata tidak lagi sesuai sebagai patokan atau batasan untuk pengkategorian remaja sebab usia pubertas yang dahulu terjadi pada akhir usia belasan (15-18) kini terjadi pada awal belasan bahkan sebelum usia 11 tahun. Seorang anak berusia 10 tahun mungkin saja sudah atau sedang mengalami pubertas, namun tidak berarti ia sudah bias dikatakan sebagai remaja dan sudah siap menghadapi dunia orang dewasa. Ia belum siap menghadapi dunia nyata orang dewasa, meski di saat yang sama ia juga bukan anak-anak lagi. Berbeda dengan balita yang perkembangannya dengan jelas dapat diukur, remaja hampir tidak memiliki pola perkembangan yang pasti. Dalam perkembangannya seringkali mereka menjadi bingung karena kadang-kadang diperlakukan sebagai anak-anak tetapi di lain waktu mereka dituntut untuk bersikap mandiri dan dewasa. Memang banyak perubahan pada diri seseorang sebagai tanda keremajaan, namun seringkali perubahan itu hanya merupakan suatu tanda-tanda fisik dan bukan sebagai pengesahan akan keremajaan seseorang.
            Kenakalan remaja pada umumnya merupakan produk dari konstitusi defektif dan emosi - emosi, yaitu mental dan emosi anak muda yang belum matang dan labil, sebagai akibat adanya proses pengkondisian oleh lingkungan yang buruk dan kurang bersahabat. Selain itu juga immoralitas lebih banyak didorong oleh kebutuhan untuk memuaskan nafsu seksual secara kongret[1], seperti adanya rasa tidak senang, tidak puas, kecewa dan lain sebagainya. Dalam mengkaji masalah tersebut kita menggunakan teori perkembangan yang dapat kita lihat berdasarkan perubahan dimensi:
a.         Dimensi Biologis
b.         Dimensi Kognitif
c.         Dimensi Moral
d.   Dimensi Psikologis
1.      Faktor Penyebab Kenakalan Remaja
              Pada hakikatnya kenakalan remaja disebabkan oleh beberapa factor diantaranya :
a.       Kurangnya perhatian dan kasih sayang sertasosilisasiorang tua
b.       Rendahnya keteladanan dari orang-orang dewasa
c.       Keadaan keluarga yang tidak nyamanan
d.      Beredarnya VCD porno baik di dalam negeri maupun di luar negeri
e.        Semakin banyaknya siaran televisi swasta selalu di tiru oleh para pemuda
f.       Karena factor lingkungan yang kurang baik.
            Selain factor-faktor diatas, penulis juga menambahkan adanya kenakalan remaja disebabkan oleh:
a.       Kegagalan disekolah, tidak berprestasi
b.      Adanya konflik dengan saudara atau orang lain
c.       Adanya disharmoni dalam konstitusi kepribadian sehingga memunculkan konflik batin dan ketegangan emosional
d.      Terlalu kebablasan dalam memanfaatkan perkembangan teknologi
e.       Semakin berkembangnya fasilitas umum
f.       Factor ekonomi yang kurang mendukung
            Adapun dampak yang ditimbulkan dari kenakalan remaja menurut penulis antara lain:
a.       Tidak adanya pengereman nafsu - nafsu hewani
b.      Menipisnya iman dan moral
c.       Krisisnya intelektualitas
d.      Mundurnya semangat untuk meraih masa depan
e.       Meresahkaan lingkungan sekitar
f.       Munculnya kesenjangan social dan maraknya tindak kriminalitas
g.      Pembangunan kualitas SDM Negara menjadi terhambat
B.     Penyelesaian
Adapun upaya yang dilakukan dalam menangani masalah kenakalan remaja adalah sebagai berikut:                                
1.      Penanganan di Lingkungan Keluarga
Adanya kemauan dan motivasi dari keluarga, guru, teman sebaya. Terutama orangtua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang harmonis, komunikatif, dan nyaman bagi remaja. Remaja harus bisa mendapatkan sebanyak mungkin figur orang-orang dewasa yang telah melampaui masa remajanya dengan baik juga mereka yang berhasil memperbaiki diri setelah sebelumnya gagal pada tahap ini. Remaja harus pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orangtua memberi arahan dengan siapa dan di komunitas mana remaja harus bergaul.
2.      Penanganan di Lingkungan Sekolah.
a)      Menanggulangi masalah kenakalan remaja termasuk pengguna narkoba (narkotik dan obat terlarang ) khususnya di sekolah perlu kerjasama antara guru agama, PKn, bimbingan konseling, olahraga kesehatan, dan biologi secara terintegrasi
Pendekatan melalui agama
b)      Pendekatan melalui moral dan hukum (PKn)
PKn merupakan bidang studi yang mengajarkan nilai, norma, dan moral kepada siswa, untuk itu guru PKn memeliki kewajiban untuk ikut menyelesaikan masalah kenakalan remaja. Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara melalui proses pembelajaran dengan menggunakan multi metode dan media seperti Value Clarification Technik (pembinaan nilai), sosio drama, bermain peran, liputan, diskusi, pertemuan kelas, dan pemberian tugas. Penggunaan metode ini hendaknya disesuaikan dengan pokok bahasan, situasi dan kondisi.
c)      Pendekatan melalui olahraga kesehatan
Olahraga adalah salah satu cara untuk menyelesaikan masalah kenakalan remaja terutama pengguna narkoba.
d)     Pendekatan melalui bimbingan Konseling
Bimbingan konseling sangat berperan dalam menangani masalah siswa (remaja). Melaui BP diharapkan siswa mau menyampaikan masalah yang dihadapinya, karena BP memiliki keahlian khusus dalam bidang psikologi. Pendekatan yang digunakan haruslah humanis melalui sentuhan jiwa (rohani). Dengan demikian, diharapkan BP dapat dijadikan tempat berdialog para siswa dalam mengahadapi suatu persoalan. Dengan pendekatan ini maka siswa merasa dilindungi (diperhatikan).
e)      Pendekatan melalui biologi
Dalam proses belajar mengajar guru biologi perlu menyisisipkan bahasantentang bahaya narkoba, free sex terhadap tubuh manusia. Dengan penjelasan yang disampaikan guru diharapkan siswa betul-betul mengetahui akibatnya jika mereka mengonsumsi narkoba dan melakukan sex bebas.


3.      Penanganan di Lingkungan Masyarakat
Kepedulian masyarakat terhadap masalah remaja perlu ditingkatkan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara mengawasi kegiatan remaja dalam masyarakat. Kepedulian ini juga dapat diwujudkan dengan cara melaporkan kepada yang berwajib (polisi) jika mengetahui adanya perdagangan obat terlarang, melakukan perkelahian, minum-minuman keras ataupun melakukan tindakan kekerasan yang lainya. Kepedulian masyarakat ini akan membantu dalam mengatasi permasahan kenakalan remaja.
4.      Penanganan oleh Pemerintah
a)      Melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba pada remaja sampai ketingkat pedesaan.
b)      Meningkatkan dan membuka pelatihan-pelatihan untuk generasi muda.
c)      Lebih mengaktifkan kembali kegiatan organisasi kepemudaan seperti karang taruna, KNPI, dan organisasi-organisasi kepemudaan yang lain.
d)     Memberikan hukuman yang berat kepada pengguna narkoba dan tindak kriminal.



[1]Dr. KartiniKartono, PsikologiAnak (psikologiperkembangan), Bandung: MandarMaju, 2007, Hlm 236

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar