Sabtu, 16 November 2013

MAKALAH FILSAFAT



BAB I
Pembahasan
A.    Filsafat
Secara harfiah filsafat berasal dari bahasa yunani philosophia merupakan kata majemuk yang terdiri atas philo yang berarti cinta, ingin dan kata sophia yang berarti kebijakan atau pandai. Jadi filsafat jika diartikan secara harfiah, berarti ingin menjadi pandai.Meskipun dari arti kata saja kita sudah mengetahui apa arti filsafat, namun menurut hatta, pengertian filsafat itu lebih baik tidak dibicarakan, nanti setelah orang mempelajari filsafat maka dengan sendirinya orang tersebut mengerti apa itu filsafat[1]. Sedangkan menurut aristoteles, filsafat yaitu pengetahuan yang meliputi
kebenaran yang tergabung di dalamyametafisika, logika , retorika, ekonomi, politik dan estetika. Bagi al-Farabi filsafat yaitu pengetahuan tentang alam wujud bagaimana hakikatnya yang sebenarnya dan menurut Poedjawijayna, filsafat yaitu sejenis pengetahuan yang berusaha mencari sebab yang sedalam-dalamnya bagi segala sesuatu yang berdasarkan fikiran belaka[2]. Dan banyak lagi pendapat para ahli tentang filsafat
Dari pengertian yang berbeda-beda di atas maka benar yang dikatakan Hatta bahwa arti filsafat itu menyesuaikan si pelaku filsafat, hal ini dikarenakan filsafat dipakai untuk menunjuk obyek yang bermacam- macam. Karenanya orang akan mengerti apa itu filsafat setelah ia bergelut sendiri dengan yang namanya filsafat.
B.     Postmodern
Sebelum membahas postmodern maka terlebih dulu sedikit kita pahami dulu apa itu modern. Dalam kamus bahasa indonesia modern berarti kekinian. Istilah ini di pakai untuk menggambarkan masa di mana manusia mencapai puncak kejayaan yang di awali dari adanya revolusi industri di Prancis. Masa itu dengan di temukanya teknologi mesin menjadikan negara-negara maju banjir barang konsumsi hingga tak mampu mendistribusikanya. Hingga timbullah yang namanya penjajahan pada negara-negara berkembang dengan tujuan untuk mendistribusikan barang dagangan.
Tak hanya itu, era modern yang di identikkan dengan kebebasan akal telah menimbulkan kegersangan dimana manusia tak mempunyai kebebasan, karena semua di atur dan didasarkan pada kebenaran akal. Kondisi semacam ini menempatkan manusia hanya sebagai robot yang harus mengikuti aturan yang sebenarnya mereka buat sendiri. Sehingga muncullah istilah postmodern sebagai pemberontakan atas zaman modern. Lalu apa sebenaranya posmtodern itu?
Dalam kamus bahasa inggris postadalah awalan yang mempunyai arti sama dengan after atau later, jadi postmodern adalah koreksi terhadap zaman modern. Istilah ini pertama kali di pakai dalam bidang sastra oleh Frederico de Oniz pada tahun 1934. Menurutnya postmodern hanyalah masa peralihan dari modern menuju modern yang lebih maju.
Pada bidang politik Arnold Toynbee pada tahun 1947 juga menggunakan istilah ini dan senada dengan oniz, arnol juga memakai kata ini sebagai ciri peralihan dari politik nasional menuju politik yang lebih global.[3] Dalam berbagai sumber dijelaskan bahwa postmodern merupakan kritik atas masyarakat modern, hal ini didasarkan pada pengalaman peradaban barat seperti industrialisasi, urbanisasi, kemajuan teknologi dan lain sebagainya yang ternyata tak mampu memenuhi janji-janjinya. Para pemikir post modern cenderung menggembar gemborkan hal-hal besar pramodern seperti emosi, perasaan intuisi, pengalaman personal, kebiasaan, kekerasan, metafisika dan pengalaman mistik. Pada intinya posmodern tidak memfokuskan pada core (inti) masyarakat modern, tetapi lebih mengkhususkan perhatianya pada periphery ( tepi).
Jadi di era postmodern keinginan menggantikan pikiran, emosi menggantikan penalaran dan moralitas digantikan relativitas, artinya. Kenyataan itu relatif dan merupakan dampak dari konstruk sosial dan kebenaran juga relatif yang merupakan cerminan dari kekuasaan dan kekuatan.
C.    Filsafat postmodern
Konsep postmodern dalam dunia filsafat pertama kali dikenalkan oleh Jean Francois Loytard pada tahun 1970an di prancis. Kata postmodern muncul sebagai bagian dari modern, namun dalam dunia filsafat kata post dalam postmodern tidak bisa diartikan sebagai waktu atau periode, namun lebih sebagai konsep  yang hendak melampaui segala sesuatu yang modern.
Konsep posmodern ini merupakan kritik atas konsep-konsep modern yang dianggap gagal melanjutkan pencerahanya. Fondasi pemikiran posmodern adalah penolakanya terhadap narasi-narsi besar modern yang  dengan ketunggalan terhadap pengagungan akal dan mulai memberi ruang bagi narasi – narasi kecil untuk menampakkan diri.
C.S. Lewis berkata ketika ia memperjelas pandangan nietzche sche  “ kebaikanku adalah kebaikanku, dan kabaikanmua adalah kebaikanmu” jadi intinya tak ada yang absolut dalam postmodern.
D.    Tokoh filsafat postmodern
Secara garis besar tokoh pemikir postmodern ini terbagi menjadi dua model berfikir, yaitu rekonstruktif dan dekonstruktif, teori berfikir rekonstruktif dipengaruhi oleh madzhab frangfurt seperti Max Horkheimer, Theodor W Adorno dan Jurgen Habermas. Sedangkan cara berfikir dekonstruktif banyak dipakai oleh filsuf kebangsaan prancis seperti Friedrich Wilhem Nietzche Sche, Jean Francois Loytard, Jacques Derrida Pauline Rosenau, Jean Baudrillard, Mitchel Fauclaut dan Richard Rorty.
1.      Wilhem Nietzche Sche
Lahir di Rusia pada 15 Oktober 1884, karir hebat yang pernah diraih adalah sebagai profesor di Universitas Basel. Pemikiranya yaitu menurutnya, manusia harus menggunakan skeptisme radikal terhadap kemampuan akal, tidak ada yang dapat di percaya dari akal. Terlalu naif jika akal di percaya mampu memperoleh kebenaran. Kebenaran itu sendiri tidak ada. Jika dengan akal orang beranggapan memperoleh pengetahuan dan kebenaran, maka akal sekaligus merupakan sumber kekeliruan.
Nietzsche juga mengkritik pandangan August Comte yang berpendapat bahwa subyek mampu menagkap fakta kebenaran, sejauh hal itu factual, dapat diindra dan positif. Sedangkan menurut Nietzsche, manusia tidak dapat enagkap fakta, apa yang dilakukan manusia  untuk mengkap obyek itu hanylah sekedar interpretasi. Dia tidak percaya kita bias mengetahui kebenaran. Fakta kebenaran itu tida ada yang ada hanyalah iterpretasi dan perspektif. Maka dengan sendirinya tidak ada kebenaran universal yang tunggal, penafsiran itu tidak engasilkan makna final, yang ada hanyalah pluralitas.
2.      Jacques Derrida
Seorang filsuf prancis keturunan yahudi yang lahir di aljazair pada 15 Juli 1930 dan wafat di paris pada 9 Oktober 2004.Ia juga di anggap sebagai pendiri ilmu dekonstruktivisme, yakni ajaran yang mengatakanbahwa semuanya di konsruksi oleh manusia. Derida dianggap sebagai filsuf terpenting abad 20 dan 21. Istilah dekontruksi pertama kali muncul dalam tulisan- tulisan Derrida pada saat ia membacakan narasi-narasi metafisika barat.
Ia mengatakan bahwa kita cenderung melepaskan teks dari konteknya satu term tertentu kita lepaskan dari kontek dan hadir sebagai makna final. Inilah yang ia sebut sebagai logosentrisme dan filsafat barat seluruhnya bersifat logosentris sehingga dekonstruksi Derrida ini mengkritik seluruh proyek pemikiran filsafat barat.



[1] Prof.Dr Ahmad tafsir, Filsafat Umum akal dan hati sejak thales sampai capra. Bandung: Rosda Karya. 2000. Hal. 9
[2] Ibid. Hal. 10
[3] Prof.Dr. H. Noeng Muhajir, Filsafat umum, Positivisme, post positivisme, dan post modernisme, Yogyakarta: Rake sarasin. 2001. Hal 197

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar