Senin, 16 Desember 2013

JURNALISTIK ISLAMI


JURNALISTIK ISLAMI
1.        Pengertian Karakteristik Berita Islami
Sebelum kita mengetahui tentang karakteristik berita islami, alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu yang dimaksud dengan “karakteristik”, “berita”, dan “Islami”.
Secara etimologi karakteristik adalah “mempunyai sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu[1]. Secara Etimologi berita adalah “kabar, informasi, laporan pers[2]. Secara terminologi berita adalah “informasi atau laporan tertulis tentang suatu peristiwa atau kejadian yang faktual yakni benar-benar terjadi, tidak fiktif dan sesuai dengan kenyataan”.[3]
2.        Karakteristik Berita Islami
A.  Struktur berita Islami
Pada dasarnya penulisan berita islami sama dengan penulisan berita pada umumnya. Yaitu mengacu pada rumus 5W + 1H. Struktur beritanya juga sama dengan berita umum, yaitu :
a.       Headline (Kepala berita atau Judul berita)
b.      Dateline (Waktu dan nama tempat berita dibuat atau diperoleh)
c.       Lead (Teras berita)
d.      News Body (Tubuh, atau Isi berita)
B.  Karakteristik Isi
Dari segi isi, berita Islami dapat ditulis atau dikenali dengan mengaju kepada hal-hal berikut :
a.    Tidak mengandung dusta atau manipulasi data.
b.    Meneliti secara cermat kebenaran informasi yang disampaikan dan melakukan konfirmasi serta klarifikasi kepada pihak terkait.
c.    Menghindari olok-olok, penghinaan, ejekan, atau caci-maki sehingga menumbuhkan permusuhan dan kebencian.
d.   Menghindari prasangka buruk atau memegang teguh “asas praduga tak bersalah” karena sebagian prasangka itu dosa.
e.    Tidak mengandung unsus memata-matai atau mencari-cari kesalahan orang lain dan saling memfitnah atau mengunjing, yakni membicarakan aib orang lain.
f.     Menghindari pemberitaan hal-hal yang menjurus pada meruncingnya perbedaan pendapat sehingga memecah belah umat Islam.
g.    Berita baik atau tentanng kebaikan diarahkan kepada ajakan untuk mengikutinya dan berita buruk atau kejelekan diarahkan pada pencegahan.
C.  Bahasa berita islami
a.    Menggunakan kata-kata yang benar, baku sesuai kaidah bahasa yang berlaku (EYD) dan komunikatif.
b.    Menggunakan kata-kata yang tepat sasaran, komunikatif, atau mudah dimengerti.
c.    Menggunakan kata-kata yang santun, lemah lembut dan tidak vulgar.
d.   Jika melakukan kritik, menggunakan kata-kata yang baik dan tidak menyinggung perasaan.
e.    Menggunakan istilah-istilah Qur’ani.
f.     Bahasa yang digunakan mengandung pemihakan kepada kebenaran.
D.  Nilai-nilai Jurnalistik
a.    Cepat
b.    Nyata
c.    Penting
d.   Menarik



[1]Kamus Pusat Bahasa. Kamus Bahasa Indonesia. (Jakarta: Pusat Bahasa, 2008), Hlm. 682
[2] Ibid., hlm 185
[3] Asep Syamsul M. Romli. Jurnalistik Dakwah (Visi dan Misi Dakwah bil Qolam). (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. 2003). Hlm.85

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar