JURNALISTIK ISLAMI
1.
Pengertian Karakteristik Berita Islami
Sebelum kita mengetahui tentang karakteristik berita islami,
alangkah lebih baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu apa itu yang
dimaksud dengan “karakteristik”, “berita”, dan “Islami”.
Secara etimologi karakteristik adalah “mempunyai sifat khas sesuai
dengan
perwatakan tertentu”[1]. Secara Etimologi berita adalah “kabar, informasi, laporan pers”[2]. Secara terminologi berita adalah “informasi atau laporan tertulis tentang suatu peristiwa atau kejadian yang faktual yakni benar-benar terjadi, tidak fiktif dan sesuai dengan kenyataan”.[3]
perwatakan tertentu”[1]. Secara Etimologi berita adalah “kabar, informasi, laporan pers”[2]. Secara terminologi berita adalah “informasi atau laporan tertulis tentang suatu peristiwa atau kejadian yang faktual yakni benar-benar terjadi, tidak fiktif dan sesuai dengan kenyataan”.[3]
2.
Karakteristik Berita Islami
A.
Struktur berita Islami
Pada dasarnya
penulisan berita islami sama dengan penulisan berita pada umumnya. Yaitu
mengacu pada rumus 5W + 1H. Struktur beritanya juga sama dengan berita umum,
yaitu :
a.
Headline (Kepala berita atau Judul berita)
b.
Dateline (Waktu dan nama tempat berita dibuat atau diperoleh)
c.
Lead (Teras berita)
d.
News Body (Tubuh, atau Isi berita)
B.
Karakteristik Isi
Dari segi isi,
berita Islami dapat ditulis atau dikenali dengan mengaju kepada hal-hal berikut
:
a.
Tidak mengandung dusta atau manipulasi data.
b.
Meneliti secara cermat kebenaran informasi yang disampaikan dan
melakukan konfirmasi serta klarifikasi kepada pihak terkait.
c.
Menghindari olok-olok, penghinaan, ejekan, atau caci-maki sehingga menumbuhkan
permusuhan dan kebencian.
d.
Menghindari prasangka buruk atau memegang teguh “asas praduga tak
bersalah” karena sebagian prasangka itu dosa.
e.
Tidak mengandung unsus memata-matai atau mencari-cari kesalahan
orang lain dan saling memfitnah atau mengunjing, yakni membicarakan aib orang
lain.
f.
Menghindari pemberitaan hal-hal yang menjurus pada meruncingnya
perbedaan pendapat sehingga memecah belah umat Islam.
g.
Berita baik atau tentanng kebaikan diarahkan kepada ajakan untuk
mengikutinya dan berita buruk atau kejelekan diarahkan pada pencegahan.
C.
Bahasa berita islami
a.
Menggunakan kata-kata yang benar, baku sesuai kaidah bahasa yang
berlaku (EYD) dan komunikatif.
b.
Menggunakan kata-kata yang tepat sasaran, komunikatif, atau mudah
dimengerti.
c.
Menggunakan kata-kata yang santun, lemah lembut dan tidak vulgar.
d.
Jika melakukan kritik, menggunakan kata-kata yang baik dan tidak
menyinggung perasaan.
e.
Menggunakan istilah-istilah Qur’ani.
f.
Bahasa yang digunakan mengandung pemihakan kepada kebenaran.
D.
Nilai-nilai Jurnalistik
a.
Cepat
b.
Nyata
c.
Penting
d.
Menarik