Selasa, 17 Desember 2013

PROPOSISI


Proposisi Hipotetik
Yaitu kebenaran yang dinyatakan justru di gantungkan pada syarat tertentu. Kalau pada proposisi kategorik kopulanya selalu ( adalah, bukan, tidak ), maka pada proposisi hipotetik kopulanya adalah ( jika, apabila, manakala ) yang kemudian dilanjutkan dengan( maka), meskipun
yang terahir ini sering tidak dinyatakan. Pada proposisi hipotetik, kopula menghubungkan dua buah pernyataan, seperti:
            Jika permintaan bertambah, maka harga akan naik
·         Kopula pertama “permintaan bertambah” (sebab/antecedent)
·         Kopula kedua “harga naik” (akibat/ konsekuen)
proposisi hipotetik mempunyai dua buah bentuk.
1.      Bila A adalah B maka A adalah C, seperti:
Bila hasan rajin ia akan naik kelas
Jika tanaman sering diberi pupuk ia akan subur
Manakala seseorang dihina, maka ia akan marah
2.      Bila A adalah B maka C adalah D, seperti:
Bila hujan saya naik becak
Bila keadilan tidak dihiraukan maka rakyat akan menuntut
Bila permintaan bertambah maka harga akan naik
Antar sebab dan akibat dalam proposisi hipotetik ada kalanya:
·         Mempunyai hubungan kebiasaan
Bila pecah perang, maka harga akan membubung
Manakala ia lulus, ayahnya akan memberi dia hadiah yang menarik
·         Mempunyai hubungan keharusan
Bila matahari terbit, maka waktu shalat subuh habis
Bila sesuatu itu hidup,maka ia aan membutuhkan air
E. Proposisi Disyungtif
Proposisi disyungtif pada hakikatnya terdiri dari dua buah proposisi kategorik. Sebuah proposisi disyungtif seperti: proposisi jika tidak benar maka salah. Jika dianalisis menjadi: proposisi itu benar dan proposisi itu salah. Kopula “ jika” dan “maka” mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari proposisi ini bervariasi sekali, seperti:
            Hidup kalau tidak bahagiya adalah susah
            Hasan dirumah atau disekolah
            Jika bukan hasan yang mencuri maka budi
Dalam proposisi disyungtif kopula menghubungkan dua buah alternatif. Ada dua bentuk proposisi disyungtif yaitu:
1.      Proposisi disyungtif sempurna ( mempunyai alternatif kontradiktif ) dengan rumus: A mungkin B mungkin non B
Hasan berbaju putih atau non-putih
Budi mungkin masih hidup mungkin sudah mati ( non- hidup)
2.      Proposisi disyungtif tidak sempurna ( alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif ) dengan rumus: A mugkin B mungkin C
Hasan berbaju hitam atau berbaju putih
Budi di toko atau di rumah


Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar