Proposisi Hipotetik
Yaitu
kebenaran yang dinyatakan justru di gantungkan pada syarat tertentu. Kalau pada
proposisi kategorik kopulanya selalu ( adalah, bukan, tidak ), maka pada
proposisi hipotetik kopulanya adalah (
jika, apabila, manakala ) yang kemudian dilanjutkan dengan( maka), meskipun
yang terahir ini sering tidak dinyatakan. Pada proposisi hipotetik, kopula
menghubungkan dua buah pernyataan, seperti:
Jika
permintaan bertambah, maka harga
akan naik
·
Kopula pertama
“permintaan bertambah” (sebab/antecedent)
·
Kopula kedua
“harga naik” (akibat/ konsekuen)
proposisi
hipotetik mempunyai dua buah bentuk.
1. Bila A adalah B maka A adalah C, seperti:
Bila
hasan rajin ia akan naik kelas
Jika
tanaman sering diberi pupuk ia akan subur
Manakala
seseorang dihina, maka ia akan marah
2. Bila A adalah B maka C adalah D, seperti:
Bila
hujan saya naik becak
Bila
keadilan tidak dihiraukan maka rakyat akan menuntut
Bila
permintaan bertambah maka harga akan naik
Antar
sebab dan akibat dalam proposisi hipotetik ada kalanya:
·
Mempunyai
hubungan kebiasaan
Bila pecah perang, maka
harga akan membubung
Manakala ia lulus,
ayahnya akan memberi dia hadiah yang menarik
·
Mempunyai
hubungan keharusan
Bila matahari terbit,
maka waktu shalat subuh habis
Bila sesuatu itu hidup,maka ia aan
membutuhkan air
E. Proposisi Disyungtif
Proposisi
disyungtif pada hakikatnya terdiri dari dua buah proposisi kategorik. Sebuah
proposisi disyungtif seperti: proposisi jika tidak benar maka salah. Jika dianalisis menjadi: proposisi
itu benar dan proposisi itu salah. Kopula “ jika” dan “maka”
mengubah dua proposisi kategorik menjadi permasalahan disyungtif. Kopula dari
proposisi ini bervariasi sekali, seperti:
Hidup kalau tidak bahagiya adalah
susah
Hasan dirumah atau disekolah
Jika bukan hasan yang mencuri maka
budi
Dalam
proposisi disyungtif kopula menghubungkan
dua buah alternatif. Ada dua bentuk proposisi disyungtif yaitu:
1. Proposisi
disyungtif sempurna ( mempunyai alternatif kontradiktif ) dengan rumus: A mungkin B mungkin non B
Hasan berbaju putih
atau non-putih
Budi mungkin masih
hidup mungkin sudah mati ( non- hidup)
2. Proposisi
disyungtif tidak sempurna ( alternatifnya tidak berbentuk kontradiktif ) dengan
rumus: A mugkin B mungkin C
Hasan berbaju hitam
atau berbaju putih
Budi di toko atau di rumah