Selasa, 26 November 2013

LOGIKA


A. Oposisi
1. Macam-macam Hubungan Logika
Hubungan logika adalah apabila ada dua pernyataan yang ditampilkan secara simultan oleh logika. Ada enam macam hubungan logika yaitu:
·         Hubungan independen (tak bertautan)
Yaitu pernyataan yang mempunyai hubungan independen manakala keduanya menampilkan permasalahan yang sama sekali terpisah, serupa pernyataan berikut:
            Kuda sumbawa kuat-kuat
            Pohon asam berakar tunggang
Tabiat: Benar salahnya pernyataan pertama tidak dapat dipakai untuk menentukan benar salahnya pernyataan yang lain.
·         Hubungan ekuivalen (persamaan)
Yaitu dua pernyataan yang mempunyai hubungan ekuivalen manakala keduanya mempunyai makna yang sama, seperti:
            Semua besi adalah logam
            Sebagian logam adalah besi
Tabiat: Benar salahnya pernyataan yang satu menentukan benar salahnya pernyataan yang lain.
·         Hubungan kontradiktori (pertentangan)
Yaitu dua pernyataan yang mempunyai hubungan kontradiktori manakala keduanya terdiri term subyek dan predikat yang sama tetapi berbeda dalam kualitas maupun kuantitas. Hubungan ini terdapat antara pasangan pernyataan A dan O atau pasangan E dan I, seperti:
            A: Semua yang sukses rajin
            O: Sebagian yang sukses tidak rajin
                        E: Semua orang saleh tidak pendengki
                        I: Sebagian orang saleh pendengki
Tabiat: bila yang satu salah yang lain harus benar, dan bila yang satu benar yang lain harus salah, tidak mungkin benar keduanya atau sebaliknya.
·         Hubungan kontrari (perlawanan)
Yaitu dua pernyataan mempunyai hubungan kontrari manakala term subyek dan predikat kedua pernyataan itu sama, kuantitasnya sama-sama universal tapi berbeda dalam kualitas. Hubungan ini terdapat pada pernyataan A dan E, seperti:
            A: Semua politikus curang
            E: Semua politikus tidakcurang
                        E: Semua harimau tidak pemarah
                        A: Semua harimau pemarah
Tabiat: salah satu pernyataan harus salah dan bisa salah keduanya.
·         Hubungan sub-kontrari (setengah perlawanan)
Yaitu manakala term subyek dan predikat pernyataan itu sama. Kuantitasnya sama-sama partikular bebeda dalam kualitas. Hubungan ini terdapat pada pernyataan I dan O, seperti:
            I: Sebagian pedagang kikir
            O: Sebagian pedagang tidak kikir
                        O: Sebagian mahasiswa tidak malas
                        I: Sebagian mahasiswa malas
Tabiat: salah satu pernyataan harus benar dan bisa benar semuanya
·         Hubungan implikasi (mencakup)
Yaitu manakala term subyek dan predikat pernyataan itu sama, sama-sama dalam kualitas tapi berbeda dalam kuantitas. Hubungan ini terdapat pada pernyataan A dan I serta pasangan antara E dan O, seperti:
            A: Semua mahasiswa komplek C rajin
            I: Sebagian mahasiswa komplek C rajin
                        E: Semua patriot tidak malas
                        O: Sebagian patriot tidak malas
Tabiat: bisa benar keduanya, salah keduanya, atau satu benar dan satu salah

Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar