Hadits
Amar Ma’ruf Nahi Mungkar
1.
Lafaz Hadis
عَنْ أَبِي
سَعِيْد الْخُدْرِي رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : سَمِعْتُ رَسُوْلَ اللهِ صلى الله
عليه وسلم يَقُوْلُ: مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَراً فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ،
فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ، فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ
أَضْعَفُ اْلإِيْمَانِ )رواه مسلم(
Dari Abu Sa’id Al Khudri r.a berkata : Saya mendengar Rasulullah SAW
bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah dengan tangannya, jika
tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)[1].
tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka (tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)[1].
2.
Penjelasan Hadist
Amar Ma’ruf dan Nahi Mungkar berasal dari kata bahasa Arab الأمر / أمر merupakan mashdar atau kata dasar dari
fi’il atau kata kerja أمر yang artinya
memerintah atau menyuruh. Jadi الأمر / أمر artinya
perintah. معروف artinya
yang baik atau kebaikan / kebajikan. Sedangkan المنكر
= الأمر القبيح yaitu perkara yang keji[2].
Yang dimaksud amar ma’ruf adalah ketika engkau memerintahkan orang lain untuk
bertahuid kepada Allah, menaati-Nya, bertaqarrub kepada-Nya, berbuat baik
kepada sesama manusia, sesuai dengan jalan fitrah dan kemaslahatan. Atau makruf
adalah setiap pekerjaan (urusan yang diketahui dan dimaklumi berasal dari agama
Allah dan syara’-Nya. Termasuk segala yang wajib yang mandub. Makruf juga
diartikan kesadaran, keakraban, persahabatan, lemah lembut terhadap keluarga
dan lain-lainnya.